Sri Mulyani Baru Masuk Babak Pemanasan Pansus Century

JAKARTA – Pansus Hak Angket Bank Century akan memanggil sejumlah nama yang dianggap terkait skandal Bank Century. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun masuk dalam daftar pemanggilan tersebut.

Meski belum secara resmi diklarifikasi oleh pansus, namun suasana tegang mulai terasa. Anggota pansus Bambang Soesatyo mebeberkan adanya rekaman dialog antara Sri Mulani dengan mantan komisaris Bank Century Robert Tantular. Percakapan itu, menurut Bambang, terjadi saat rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) di Departemen Keuangan pada 2008 silam.

Merasa dituduh ?bersekongkol?, Sri Mulyani angkat bicara. Segera dia mematahkan tuduhan Bambang. Tak hanya Sri Mulyani, mantan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak, langsung menjawab tudingan Bambang.

Marsilam mengakui suara dalam rekaman tersebut adalah suaranya dan bukan suara Robert Tantular. Marsilam hadir dalam rapat yang membicarakan dana talangan Bank Century sebesar RP6,7 triliun itu atas perintah Presdien Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sri Mulyani pun menyerang balik Bambang yang juga anggota Fraksi Partai Golkar. Dia bersikeras bahwa rekaman rapat KSSK tidak mungkin disebar oleh Departemen Keuangan. Sedangkan pihak lain yang menyimpan rekaman itu hanyalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Belakangan, muncul kabar perseteruan Bambang dan Sri Mulyani merupakan buntut dari Sri Mulyani-Aburizal Bakrie. Persoalan pribadi Ical dan Sri Mulyani diduga melebar ke ranah politik.

“Tidak mungkin lah,” ujar pengamat politik Universitas Indonesia Maswadi Rauf saat berbincang dengan okezone, Rabu (16/12/2009).

Menurut Maswadi, Sangat tidak bijak jika Sri Mulyani dan Ical mengangkat konflik pribadi hingga ke wilayah politik. Lalu bagaimanakah ujung dari peseteruan ini. Berikut wawancara lengkap okezone dengan Maswadi seputar skandal Bank Century tersebut.

Konflik Sri Mulyani dengan anggota pansus Bambang Soesatyo terus memanas, bagaimana penyelesaiannya?

Harus secara resmi di forum pansus. Mereka akan bertarung di sana dan dilanjutkan di KPK. Sekarang ini kan masih tahap pemanasan. Masing-masing mengeluarkan jurus, info-info yang mereka dapat.

Memang itu hak pihak yang diduga terlibat untuk menunjukkan fakta-fakta.

Rekaman yang ada di Bambang Soesatyo apa cukup kuat?

Ya Sri Mulyani harus bisa menunjukkan bukti lain yang lebih kuat, yang menunjukkan kalau itu tidak benar. Jangan berpandangan kalau ada orang berpendapat lain maka orang itu benci terhadap kita.

Masa politik jadi persoalan pribadi? Itu yang salah.

Tapi Sri Mulyani lebih banyak diam?

Kan dia sudah membantah dengan keterangan resmi. Dia bilang kalau Aburizal tidak suka dengan dia.

Justru salah kalau orang dituduh, lalu balik menuding. Saya kira sikap Sri Mulyani sejauh ini sudah cukup bijaksana.

Akan seperti apa klarifikasi dalam pansus nanti?

Ya pansus pasti akan tanya, apa info-info yang ada itu benar? Sri Mulyani harus menjawab, tentunya tidak dengan emosional. Dia harus menjelaskan data-data baru atau data yang ada yang menunjukkan kalau tuduhan itu tidak tepat.

Tidak semua data bertujuan menjatuhkan pejabat. Tapi pejabat kan memang pasti jatuh suatu saat.

Apa artinya kasus ini berujung pada kejatuhan Sri Mulyani?

Wah, kalau itu saya tidak tahu. Saya tidak punya datanya. Tapi yang jelas pansus harus terbuka. Semua fakta harus dibuka agar masyarakat tahu.

Wimar Witoelar ditunjuk jadi juru bicara Sri Mulyani, padahal kan ada Humas Depkeu. Apa kepentingannya?

Saya tidak tahu kenapa Wimar yang ditunjuk jadi moderator saat itu. Mungkin karena Wimar itu orangnya kritis, atau ada hubungan lain. Itu yang saya kurang tahu. Mungkin juga karena Wimar ada di posisi netral.

Tinggalkan komentar